Kemajuan teknologi khususnya dalam penggunaan komputer dan jaringan internet memang sangat menguntungkan bagi kemudahan mendapatkan informasi, mengirim pesan, melakukan transaksi pembayaran dan jual beli, bahkan sebagai tempat mendapatkan penghasilan yang tinggi. Munculnya manfaat ini dibarengi dengan munculnya peluang kejahatan menggunakan teknologi dan jaringan internet yang sering disebut cybercrime. Bahkan kegiatan hacking di dunia maya dapat dilakukan dengan mudah dan para hacker semakin bertambah jumlah dan kemampuannya. Hacker di Indonesia saja jumlahnya sudah banyak dan kemampuan mereka sudah sangat mumpuni. Para pakar teknologi bahkan pemerintahan kita sudah sering menghimbau para pengguna teknologi untuk tidak merugikan orang lain. Namun kenyataannya masih banyak hacker yang berkeliaran dan hanya mementingkan keuntungan mereka dengan merugikan orang lain.
Pengertian dari cybercrime yaitu kejahatan yang hanya dapat dilakukan melalui dunia cyber contohnya hacking di dunia maya. Hacker sering dianggap sebagai hal yang negatif, namun pada kenyataannya tidak semua hacker adalah penjahat. Hacker sendiri didefinisikan sebagai orang yang ahli dalam mengatasi gangguan jaringan komputer, jadi dianggap sebagai hal yang positif. Kemudian ada istilah cracker. Cracker adalah istilah yang digunakan untuk menyebut musuh dari hacker. Cracker ini adalah yang melakukan kegiatan merusak sistem keamanan jaringan yang biasa disebut cracking, sehingga dianggap sebagai hal yang negatif. Cracker inilah yang harus diwaspadai pengguna jaringan lain. Cracker akan melakukan kejahatan dan pencurian saat mendapatkan akses yang ilegal.
Hacker yang sering melakukan hacking di dunia maya ini terdiri dari beberapa klasifikasi, yaitu:
1. White Hats
Hacker yang bekerja sebagai sistem analis, sistem administrator dan security analist
2. Grey Hats
Orang yang melakukan attacking sistem namun juga melakukan security sistem
3. Black Hats
Hacker yang hanya melakukan attacking untuk mengambil keuntungan dari sistem yang diserangnya seperti membobol situs perbankan dan mengambil account.
4. Suicide Hacker
Pekerjaannya mirip seperti black hats dalam hacking di dunia maya.
Metodologi hacking
1. Langkah pertama adalah informasi gathering, yaitu mencari informasi dari target yang akan menjadi sasarannya.
2. Scanning terhadap sistem dengan menggunakan berbagai tools
3. Get credential info, yaitu mencari info dari log, backup files dll
4. Attacking sistem target
5. Backdoor, yaitu menanam sesuatu atau patching untuk memudahkan attacking
6. Covering, yaitu menghapus jejak agar tidak dapat terlacak
Tingkatan dari hacker adalah sebagai berikut : trojan, spammer, skimmer, defacer, logins / database, D-dos, Software checker, reseller, cashier dan phreaker. Mereka memiliki sistem kerja masing-masing.
Semakin lengkap suatu sistem komputer dan sistem informasi harus didukung dengan sistem keamanan yang tinggi. Hal ini untuk mencegah adanya kejahatan di dunia maya terutama cracking. Berbagai serangan di dunia maya sudah banyak jenisnya. Setiap pengguna jaringan internet harus mulai waspada dan perlu mempelajarinya lebih dalam lagi. Keamanan tidak hanya dari infrastruktur sistem yang baik, tapi juga dari penggunanya. Kerahasiaan atas berbagai macam hak akses yang bersifat pribadi harusnya mesti terus dijaga. Kerahasiaan yang tidak disertai tanggung jawab justru akan memicu hacker jahat dan cracking pada sistem komputer anda. informasi profil pengguna dan keanggotaan harus diusahakan agar tidak sampai diketahui pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Karena pelaku cybercrime memiliki kemampuan dalam memanfaatkan informasi dan peluang sekecil apapun. Jadi, jangan sepelekan hacking di duia maya karena sangat membahayakan.
0 Komentar