Jogjakarta merupakan salah satu provinsi yang memiliki status istimewa di Indonesia. Jogjakarta mendapat status istimewanya dari peran keraton yang sekaligus menjadikan Jogjakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa. Seperti status yang disandangnya banyak tempat wisata di jogja yang menawarkan sensasi istimewa. Jogjakarta sendiri merupakan provinsi yang unik dimana praktik feodalisme berbaur dengan praktik demokrasi dalam penyelenggaraan politik negara. Berbeda dari bentuk kerajaan lain di Indonesia yang hanya memiliki kekuatan budaya, kerajaan Jogjakarta masih memiliki kekuatan politik dalam sistem kepemerintahan di wilayahnya sendiri
Kraton Jogjakarta membawa jogja sebagai ikon kebudayaan jawa yang kental dan sarat akan praktik-praktik dan tradisi kebudayaan jawa. Kraton sebagai kiblat kebudayaan jawa terus berusaha melestarikan kebudayaan jawa di wilayah kekuasaanya sehingga jogja memiliki karakteristik tersendiri di mata pariwisata. Selain kebudayaan yang khas dan telah melalui tempahan zaman yang begitu panjang, jogja juga memiliki tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Tempat wisata di Jogja cukup beragam dari mulai kraton yang kharismanya tak pudar di makan zaman, jajaran pantai yang indah khas pesisir selatan jawa, gua-gua alam khas bebatuan karst gunung kidul, air terjun yang memukau, merapi dengan segala kemisteriusannya, sampai jalan malioboro yang melegenda.
Berbicara mengenai tempat wisata di jogja kita akan langsung teringat dengan Malioboro. Ya, memang tempat wisata yang satu ini adalah salah satu tempat wisata populer di jogja selain kraton jogja. Para wisatawan tidak lengkap rasanya mengunjungi tanah para raja ini tanpa menginjakan kaki di Malioboro. Berfoto-foto ria di bawah plang bertuliskan jalan Malioboro menciptakan kesenangan tersendiri bagi wisatawan
Bagi anda yang belum mengetahui, malioboro adalah nama salah satu jalan di jogja yang dijadikan tempat berdagang berbagai jenis kerajinan dan oleh-oleh khas jogja. Jalan ini tepat di depan pintu gerbang utama keraton jogja lurus ke arah utara. Jalan ini berpangkal di stasiun tugu jogjakarta dan berakhir di perempatan kantor pos atau sering disebut titik nol KM jogjakarta karena disitu terdapat monumen nol Km jogja berupa gunungan wayang. Malioboro selalu ramai dan penuh sesak teutama dimusim liburan. Di jalan ini juga berdiri kantor gubernur dan Gedung DPRD DI.Yogyakarta serta salah satu istana negara Republik Indonesia yang sempat digunakan saat ibukota Republik Indonesia berpindah ke jogja.
Namun tahukah anda malioboro sebagai salah satu tempat wisata di Jogja yang paling populer memiliki keunikan tersendiri diantaranya sebagai berikut:
1. Hanya sebuah jalan biasa dengan penuh sesak pedagang mampu menjadi tempat wisata yang melegenda di dunia pariwisata jogja.
2. Menjadi galeri terbuka bagi beberapa pematung dimana para pematung bisa memamerkan karya seni ciptaannya di sepanjang jalan malioboro. Patung-patung ini khusus diganti secara berkala.
3. Terdapat patung hewan yang diupdate setiap tahunnya seiring bergantinya shio yang menjadi lambang tahun.
4. Tempat wisata yang mampu meleburkan semu strata sosial tanpa ada sekat dan batasan antar strata sosial. Dari orang biasa sampai kalangan artis dan pejabat mengunjungi malioboro dan berbaur menjadi satu.
5. Kata malioboro menjadi ikon yang paling lekat dan menempel dengan pariwisata jogja selain kraton merapi, dan parang tritis dengan segala legendanya.
6. Berfoto di bawah plang hijau yang bertuliskan jalan Malioboro dalam aksara latin dan aksara jawa menjadi ritual wajib dan utama bagi pengunjung. Seolah-olah tidak lengkap rasanya jika tidak berfoto di bawah plang jalan itu.
7. Saat pelaksanaan kirab budaya, hampir semuanya dilakukan melewati jalan malioboro.
8. Menjadi salah satu jalan yang dihindari warga jogja sendiri terutama saat musim liburan sebab saat-saat seperti itu jalan malioboro penuh sesak dan macet total.
Nah, demikianlah sekilas tentang malioboro, sebuah jalan yang menjelma menjadi tempat wisata di jogja. Populer dan melegenda itulah kata yang tepat melekat pada malioboro sebagai tempat wisata yang menjadi saksi perkembangan industri pariwisata jogja.
0 Komentar