Beternak cacing tanah merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk mendaur ulang sampah dapur dan sisa makanan menjadi pupuk yang
bagus bagi tanaman. Kegiatan ini, selain dapat menghasilkan pupuk juga mampu
memberi penghasilan lebih. Cacing yang merupakan agen pengomposan sekaligus
umpan pancing yang baik. Saat ini, beternak cacing tak butuh waktu yang lama
dan usaha yang terlalu besar. Anda juga tak memerlukan ruangan khusus atau
halaman yang luas untuk mengerjakannya. Anda bisa memakai ruang kecil seperti
garasi, balkon, atau halaman.
Berikut adalah
beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi anda yang tertarik untuk
membudidayakan cacing tanah, baik untuk pembuatan kompos atau digunakan sebagai
umpan pancing:
1. Persiapkan tempat yang tepat.
Berbagi benda sebenarnya dapat anda gunakan sebagai tempat budidaya,
seperti tong, drum besi, bathtub bekas, atau kotak kayu.
2. Sesuaikan ukuran wadah dengan jumlah cacing
yang anda ternakkan. Kotak berukuran 200 cm persegi cukup untuk 400 ekor
cacing.
3. Isi wadah yang sudah anda buat dengan tanah gambut atau tanah yang
ada di sekitar lingkungan anda dengan
tinggi sekitar 15 cm dari dasar. Media yang anda berikan juga bisa dijadikan
takaran untuk menaksir jumlah cacing yang akan diternakkan. Semisal anda
memberi media seberat tiga kilogram atau sekitar dua ember sedang, maka cacing
yang bisa anda masukkan juga sekitar tiga kilogram atau setara satu tiga per
empat ember berukuran sedang. Jangan memberi tanah terlalu banyak agar cacing
lebih mudah menjangkau makanannya yang ada di permukaan.
4. Tak perlu mengubur bibit cacing yang anda beli. Cacing-cacing tersebut
akan dengan sendirinya mengenal habitatnya dan mulai beradaptasi. Tutup tempat
pembiakan cacing dengan kain, karung, plastik berlubang atau penutup lain agar
cacing tetap berada di tempatnya.
5. Siram cacing setiap hari. Pastikan tanah tempat tinggal cacing tetap
lembap, namun tidak sampai banjir atau meluap. Tanah yang basah bersifat
gembur. Buatlah lubang kecil yang bisa dibuka dan ditutup menggunakan keran untuk mengeluarkan air sisa penyiraman
agar tidak menggenang di dasar
6. Berilah makanan pada cacing anda
dengan sisa sayur, sampah dapur, kotoran hewan atau bahan organik lain.
Sebaiknya pakan yang akan anda berikan di haluskan dengan cara dicampur dengan
air. Cacing adalah agen yang baik untuk
mengurai bahan-bahan tersebut.Anda bisa memberi makan setiap dua kali sehari atau cukup sekali
dalam sehari.
7. Anda bisa memanen cacing setelah berumur 2,5-3 bulan. Keadaan ini
ditandai dengan mulai banyaknya kotoran cacing yang berbentuk seperti butiran
berserat di permukaan media juga adanya telur cacing. Saat memanen cacing, cara
yang paling mudah adalah dengan menggunakan lampu. Cahaya akan merangsag cacing
untuk mendekat, sehingga memudahkan anda saat menangkapnya. Atau anda juga bisa
membalikkan atau menumpahkan media dan memisahkan cacing dari medianya.
8. Apabila anda berkenginginan untuk menetaskan telurnya, maka pindahkan
telur cacing dari media awal ke media yang baru dengan tekstur yang sama. Telur-telur ini akan
menetas setelah dua sampai tiga minggu. Cacing-cacing yang telah menetas dapat
anda biakkan kembali seperti sebelumnya.
Cacing tanah sangat
mudah untuk beradaptasi di berbagai tempat. Mereka juga berkembang biak dalam
waktu yang singkat. Selain cacingnya sendiri, anda juga dapat memanfaatkan
medianya sebagai media tumbuh tanaman atau sebagai pupuk. Kotoran cacing yang ada di media mengandung mineral
organik maupun anorganik yang bermannfaat bagi tanaman. Jadi dengan beternak
cacing anda akan mendapat dua keuntungan sekaligus. Bagus bukan?
0 Komentar