Ikan bandeng merupakan santapan popular di
Asia Tenggara. Ikan ini mempunyai nama latin yaitu Chanos chanos, kalau dalam bahasa Bugis dan Makassar disebut ikan
bolu, ikan ini sebelumnya hidup di Samudera Hindia dan Pasifik. Namun seiring
berjalannya waktu mulai mengalami kepunahan, hingga akhirnya bermuncul ternak ikan
bandeng. Ikan yang dalam bahasa
Inggris dikenal dengan Milkfish ini
merupakan ikan campuran antara air asin dan air tawar atau payau. Ciri khusus
ikan bandeng merupakan ikan yang ramping dengan ekor yang bercabang dua dengan
pertumbuhan maksimal bisa mencapai 1,7 meter. Namun, rata-rata yang sering
ditemui hanya mempunyai panjang sekitar 1 meter saja. Bandeng termasuk jenis
kelompok hewan pemakan segala atau omnivore.
Makanan utama bandeng terdiri dari lumut, plankton dan tanaman ganggang, untuk
tumbuhan yang kasar atau bentuknya benang bisa menjadi makanan bandeng apabila
keduanya telah membusuk. Sehingga cenderung cukup sulit bila ingin memancing
bandeng di alam liar diperlukan teknik khusus. Ikan bandeng biasa berkembang
biak di laut tengah, kemudian setelah telurnya menetas ikan ini akan bermigrasi
ke tepian pantai, rawa-rawa atau bakau-bakau. Mereka menyimpan anaknya di
rawa-rawa untuk mengantisipasi para ikan pemangsa.
Ikan bandeng tetap eksis sampai sekarang
karena mulai banyaknyan petani ikan yang beternak ikan
bandeng.
Ikan bandeng selain mempunyai nilai ekonomi
yang tinggi termasuk komoditi ekspor, juga dipercaya akan manfaatnya bagi
kesehatan. Mengkonsumsi ikan bandeng dapat membantu mencegah penyakit jantung
koroner, menurunkan kolesterol dalam tubuh, dan juga bisa mengurangi tekanan
darah tinggi atau hipertensi. Karena kebutuhan domestik dan ekspor akan ikan
bandeng sangat tinggi, maka perlu melakukan budidaya ikan bandeng sebagai
pemenuh kebutuhan pasar, dibutuhkan SDA yang memadai dan tenaga SDM yang mumpuni.
Adapun berikut cara-cara ternak ikan bandeng:
- Menyiapkan
kolam, sebelum menentukan dan menyiapkan tempat yang cocok untuk
penangkaran perlu diketahui yang menjadi ciri khusus ikan bandeng
tersebut, berikut uraiannya;
A. Ciri khas ikan bandeng
a. Jenis ikan yang mempunyai tingkat
adaptasi yang tinggi. Ikan bandeng bisa beradaptasi dengan perubahan
salinitas tingkat keasinan atau kadar
garam terlarut dalam air) sekitar 0-60/milnya.
b. Ikan bandeng punya daya tahan
panas yang tinggi, ikan ini bisa tahan pada perubahan suhu sampai 40 derajat
Celcius.
B. Kriteria lokasi
c. Tanah ideal yang digunakan yaitu
dapat pasang surut air. Dengan tinggi pasang surut antara 1,5-2,5 meter.
d. Ketersediaan air segar untuk bisa
mengatur kadar garam sebagai tempat perkembangbiakan
e. Tekstur tanah seperti tanah liat
yang berpasir, supaya bisa digunakan menahan air sumur,
f.
Hutan
mangrove merupakan lokasi ideal untuk pertumbuhan ikan dengan panjang minimal
100 meter dari garis pantai.
g. Hal ini juga berlaku pada kolam
yang sudah berulang kali digunakan, kolam setidaknya harus dikeringkan dulu
supaya bisa melakukan pemupukan dan pengapuran pada dasar tambak.
- Melakukan
pemupukan
a. Dasar tambak yang retak perlu
dilakukan pemupukan, yaitu dengan pupuk kandang/kompos 1-3 ton per hektar : kapur 1-2 ton per hektar
berdasarkan pH tanah.
b. Bisa menggunakan pupuk cair 4
liter perhektar dengan pemupukan 2 minggu sekali hingga panen.
c. Isi air secara bertahap dengan 3
tingkat, mulai dari 50 cm.
d. Ukuran permeter bisa ditebarkan 50
bibit ikan. Biarkan bibit ikan tetap di dalam plastik selama 1-2 jam untuk
menyamakan suhu dengan kolam.
- Melakukan
pemberian pakan
Setiap 2 pekan sekali
taburkan pupuk cair organik supaya menumbuhkan
sumber makanan alami bagi bandeng
- Melakukan
panen pada ternak ikan bandeng bisa dilakukan dua tahapan yaitu :
a. Melakukan pengeringan air hingga
70% untuk menjaring ikan berdasarkan ukuran pasar (harvest selektif)
b. Mengambil seluruh ikan secara bersamaan
tanpa membedakan ukuran (total panen)
Begitulah
beberapa cara untuk beternak ikan bandeng, semoga bermanfaat untuk membangun
ternak atau usaha anda kedepan.
0 Komentar