Detective Conan: The Phantom of Baker
Street (2002)
mengisahkan sebuah permainan popular bernama Cocoon. Permainan ini merupakan
permainan virtual reality game yang mana membuat para pemainnya seperti berada
di dunia nyata. Pamor permainan ini sangat bagus sehingga dibuatlah kompetisi
untuk para anak-anak yang suka akan game ini. Perusahaan yang menciptakan
permainan ini pun menyaring 50 orang anak untuk ikut ke dalam kompetisi khusus yang
dibuatnya. Dalam kompetisinya ini, anak-anak akan bermain game Cocoon dengan
mengikuti peraturan yang telah dibuat.
Dalam film Detective
Conan: The Phantom of Baker Street (2002) ini menyeret Conan dalam
sebuah game. Conan tidak tertarik sama sekali akan permainan ini. Namun atas
bujukan teman-temannya yang sangat antusias, Conan akhirnya ikut menonton
kompetisi khusus dari game Cocoon. Dalam kompetisi ini ke-50 anak masuk ke
dalam virtual reality game. Permainan berjalan normal hingga adanya adegan pembunuhan.
Salah satu pendiri perusahaan terbunuh dan tentu saja kejadian ini menjadi
sorotan dan membuat semua orang panic. Untuk bisa memecahkan kasus ini maka
Conan harus ikut bermain. Hal ini dikarenakan Conan yakin bahwa kasus bisa ia
usut dari permainan yang tengah berjalan.
Namun ternyata peraturan permainan diubah oleh sebuah
program AI (Artificial Intelegent) dengan nama Noah Arks menguasai permainan.
Pada permainan diubah, jika anak-anak tidak bisa mengakhiri permainan maka
ke-50 anak itu akan mati. Maka bertambahlah beban Conan yakni tidak hanya
mencari pelaku pembunuhan, juga menyelamatkan nyawa 50 anak. Detective Conan: The Phantom of Baker Street (2002)
ini menghadirkan Conan dalam sisi anak-anak disamping juga bekerja
menyelesaikan sebuah kasus.
0 Komentar