Bengkulu merupakan sebuah propinsi di barat
daya pulau Sumatera, sebuah propinsi yang pernah menjadi pusat perdagangan lada
di Asia oleh pihak Inggris semenjak 1685 sebelum diserah terimakan oleh Belanda
pada tahun 1824 dengan imbalan Malaka seperti pada traktat perjanjian London.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sendiri Propinsi
Bengkulu mencatatkan sejarah perjuangan sebagai tempat pembuangan
tokoh-tokoh pergerakan oleh Belanda seperti Ir. Soekarno. Dan Bengkulu menjadi
sebuah karisidenan dalam propinsi Sumatera Selatan setelah kemerdekaan hingga
pada tanggal 19 November 1968 berdiri sendiri menjadi sebuah Propinsi
beribukotakan Bengkulu.
Bengkulu sendiri memiliki aset tempat wisata
yang cukup lengkap, baik dari wisata sejarah dan wisata alam. Seperti diketahui
sendiri sebagai bekas pusat perdagangan Inggris di abad 16 dan Belanda hingga
abad 18 menjadikan Bengkulu sendiri memiliki peninggalan sejarah masa
pendudukan dua bangsa tersebut, begitu pula saat masa perjuangan kemerdekaan
republik Indonesia yang menyebabkan banyak martir pejuang kemerdekaan dibuang
dan diasingkan di wilayah Bengkulu ini. Untuk wisata sejarah yang dapat
dinikmati adalah sebagai berikut :
1.
Benteng
Marlborough, sebuah benteng yang dibangun oleh perusaahan dagang Ingris EIC
pada tahun 1713-1719 sebagai pusat sekaligus kontrol perdagangan lada di Asia.
Bentuk benteng sendiri mirip kura-kura membelakangi samudra hindia. Pintu utama
dikelilingi parit yang luas dan memiliki jembatan yang menghubungkan ekor
hingga kepala bangunan. Konon menurut masyarakat sekitar terdapat pintu dan
lorong-lorong bawah tanah dari dalam benteng kearah luar yang dahulu sering
digunakan untuk pintu masuk dan keluar prajurit saat perang.
2.
Pantai
Tapak Paderi, tidak jauh dari Benteng Marlborough sekitar 100 meter terdapat
pantai yang dahulu dibangun oleh inggris menjadi pelabuhan penunjang pemerintah
Inggris untuk kapal dagangnya, saat ini Pantai Tapak Paderi ini menjadi tempat
favorit bagi masyarakat Bengkulu yang hendak menyaksikan indahnya matahari
terbenam.
3.
Rumah
Pengasingan Ir. Sukarno, Ir. Sukarno – Proklamator dan Presiden pertama
Republik Indonesia diasingkan di Bengkulu pada tahun 1938 hingga 1942 oleh
pemerintah kolonial Belanda, rumah yang awalnya milik supllier tembakau Cina
disewa Belanda sebagai rumah pengasingan Bung Karno selama di Bengkulu.
Selain wisata sejarah, Propinsi Bengkulu juga memiliki banyak sekali aset
wisata alam, tercatat dari berbagai sumber terdapat lebih dari 32 lokasi wisata
alam di seluruh propinsi ini, mulai dari pantai, danau, laut dan taman
nasional. Dikarenakan alamnya ini maka Propinsi Bengkulu pun menjadi terkenal
karena flora khasnya hingga seantero dunia yaitu bunga rafflesia arnoldi. Bunga
yang terbesar didunia yang memiliki keunikan tidak adanya akar, batang dan daun
ini biasa ditemukan di Bengkulu Tengah – Kabupaten Kepahiang dan wilayah
Kabupaten Rejang Lebong. Selain bunga rafflesia, propinsi ini memiliki kekhasan
flora selain bunga rafflesia sebut saja bunga kibut dan anggrek air yang hanya
ditemukan di Propinsi Bengkulu. Selain
flora, Bengkulu memiliki tempat pusat pelatihan gajah di Seblat, Bengkulu
Utara.
Bagi penggemar wisata alam dapat menikmati
keindahan Pantai Panjang, Pantai ini merupakan tempat wisata yang wajib dikunjungi
bagi wisatawan yang berkunjung di Bengkulu pertama kali. Pantai Panjang sangat
dekat sekali dari pusat Kota Bengkulu, hanya 15 menit saja dengan berkendara
anda sudah dapat menyaksikan keindahan pantai yang memanjang 7 km dengan pasir
putih yang halus dan bersih serta rindangnya pohon cemara, nikmati suguhan
matahari terbenam yang indah dan romantis di kala sore hari, dan ombak yang
cukup menantang bagi penggemar selancar. Selamat menikmati wisata di Propinsi Bengkulu.
0 Komentar