Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Usaha Penyewaan Tenda

19.06


Usaha penyewaan tenda merupakan usaha yang berpotensi besar, tidak hanya meliputi bagi wilayah perkotaan namun juga wilayah pedesaan. Acara besar banyak menggunakan jasa tenda, tidak hanya pada acara pernikahan, lalu untuk khitanan ataupun acara besar lainnya. Bahkan untuk acara kematian tidak luput dari sarana tenda. Usaha ini bisa menghasilkan omset yang cukup besar, namun juga berbanding dengan modal yang harus dikeluarkan. Memulai usaha penyewaan tenda, perlu kiranya untuk mencoba mencari referensi harga alat-alat yang dibutuhkan.

Usaha yang dilakukan terlalu spontan tanpa pertimbangan yang matang, bisa memberi dampak yang buruk. Akan banyak trial-error yang tidak dibutuhkan, banyak menguras waktu dan tenaga pada akhirnya. Langsung memulai usaha memang perlu keberanian untuk mencoba namun bukan berarti tanpa perhitungan. Atau langsung maju begitu saja tanpa memandang bagaimana perkiraan resiko yang akan terjadi. Sebagai pengusaha penting untuk punya prediksi, dan langkah-langkah alternative agar tidak gampang terjebak dalam dilematis. Apalagi saat terjadi kebangkrutan, perlu untuk menetapkan sebuah tujuan awal.

Bila ingin memulai usaha penyewaan tenda perlu untuk memperhatikan beberapa langkah berikut:

  1. Menetapkan model persewaan dan segmentasi pasar yang menjadi sasaran, sebaiknya setiap usaha punya tema. Tema apa yang diusung biasanya bisa menjadi ciri khas usaha, dengan demikian bisa menjadi ikonik untuk konsumen. Sasaran pasar diperlukan bagi setiap usaha karena berpengaruh pada branding usaha. Dengan branding biasanya usaha bisa menjadi lebih dikenal oleh masyarakat.  
  2. Merincikan anggaran dan modal. Usaha persewaan bisa dimulai dengan biaya minimum, namun harus dengan jaringan maksimum. Namun ada juga yang memulai dengan biaya maksimum, jenis usaha juga dipengaruhi oleh pelaku usaha. Setiap usaha sangat penting untuk mempunyai rincian anggaran, dimulai dari modal, kemudian untuk biaya karyawan, lalu biaya akomodasi, dan juga biaya promosi. Dengan adanya rincian ini, orang bisa mempunyai gambaran bagaimana untuk memulai usaha. Perlu juga adanya referensi untuk merancang anggaran, setidaknya minimal dua referensi bisa dijadikan perbandingan.
  3. Merancang kemitraan, persewaan bisa dimulai dengan barang yang terbatas untuk disediakan. Namun, perlu untuk membangun jaringan kemitraan dengan orang yang punya usaha serupa. Hal ini bisa dilakukan karena bisa menekan modal yang dikeluarkan. Sehingga bila menangani permintaan yang besar bisa tetap diterima walaupun kapasitas barang tidak mencukupi. Sebaiknya mempunyai mitra paling sedikit 3 referensi. Dan jadikan orang ini benar-benar siap untuk melakukannya.
  4. Mengatur pola kerja, untuk persewaan tentu diperlukan sarana transportasi yang memadai. Hal ini termasuk vital, namun bagi pemula tidak semua mempunyai sarana yang memadai. Sebaiknya bagi mereka yang sudah menjalin kemitraan dengan beberapa jasa pengangkut. Sedangkan untuk pegawai bongkar pasang bisa memperkerjakan secara musiman atau ketika sedang banyak pesanan. Jadi untuk pekerja tetap bisa merekrut untuk personal inti terlebih dahulu. Contohnya seperti orang yang mengurusi pesanan dan sebagainya.
  5. Melakukan promosi, setiap usaha perlu untuk melakukan promosi. Bisa lewat berbagai media, di dunia modern saat ini banyak sekali sarana yang bisa digunakan. Ada yang gratis dan juga ada yang berbayar. Sehingga perlu ada alokasi dana untuk promosi.
Melakukan usaha tidak bisa langsung menuntut hasil yang fantastis, karena untuk bisa mendapatkan hasil yang sesuai harapan perlu durasi waktu yang tidak sebentar. Belum lagi perlu dibarengi usaha yang seimbang. Usaha jasa seperti usaha penyewaan tenda, hasilnya tidak bisa diprediksi. Kadang bisa ramai, kadang bisa sepi karena biasanya akan sangat fluktuatif atau naik turun.



Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar


Arsip Blog