Kucing
Persia adalah salah satu jenis kucing yang paling banyak
diminati. Seperti namanya, kucing ini berasal dari Persia, sebuah daerah di
kawasan Timur Tengah. Kucing Persia mulai banyak dibiakkan di Inggris pada
sekitar tahun 1620. Kucing ini mempunyai ciri khas bulu yang panjang dan wajah
bulat dengan moncong yang pendek. Kucing Persia identik dengan keanggunannya
saat melangkah, serta kecenderungan untuk tinggal di tempat bersih.
Bagi anda yang
ingin atau telah memelihara binatang yang satu ini, maka beberapa kiat berikut
patut untuk diperhatikan,
1. Rajin menyisir bulu kucing. Bulu bagi Kucing Persia adalah harta yang
paling berharga. Sisirlah tepat sebelum waktu makan. Cara ini akan membiasakan
kucing anda agar mudah disisir. Kucing akan mengasosiasikan bahwa dengan
disisir, ia akan memeperoleh makanan. Mulailah dengan sisir bergigi jarang yang
tidak akan merusak bulu kucing. Sisir bergigi jarang juga akan membuat bulu
kucing anda jatuh ke arah yang sama. Lanjutkan dengan sisir bergigi rapat dan
sisir seluruh tubuhnya. Biasakan untuk menyikat dari tempat tumbuhnya bulu,
cara ini akan menghindarkan bulu kucing dari kekusutan. Bulu yang kusut akan
mempermudah kuman untuk berkembangbiak pada bulu kucing yang dapat
mengakibatkan infeksi.
2. Menjaga kebersihan hidung pada kucing agar kucing anda terhindar dari
gangguan pernapasan. Kucing Persia rentan
terhadap virus patogen dan bakteri, karena kucing persia tidak seperti
kebanyakan kucing lainnya yang memiliki lapisan pertahanan lebih pada hidung
sehingga anda harus lebih rajin membersihkan hidung kucing dan ada baiknya anda
ke dokter hewan untuk mendapatkan vaksinasi penguat terhadap flu kucing.
3. Menjaga kebersihan mata pada kucing. Bentuk wajah kucing persia yang
cenderung datar dan bulat dengan hidung yang kecil menyebabkan sedikit masalah,
karena pada umumnya kucing memiliki cairan air
mata yang berfungsi untuk menjaga permukaan mata agar tetap lembab dan dapat
meminimalisir kelebihan cairan pada mata kucing, berbeda halnya dengan kucing
persia yang memiliki cairan mata yang berlebih dikarenakan bentuk hidungnya
yang kecil. Anda dapat membersihkan dengan menggunakan kain atau handuk sehari
sekali.
4. Mengenali gejala penyakit pada kucing pada umumnya yang juga menyerang Kucing Persia, seperti penyakit ginjal polikistik,
penyakit jantung (Hypertrophic Cardiomyopathy), dan tanda-tanda kebutaan
(Progressive Retinal Atrophy). Penyakit ginjal polistik berupa kista
yang berisi cairan di dalam ginjal, yang dapat menyebabkan penyakit ginjal,
penyakit ini memiliki gejala diantaranya adalah kucing minum lebih banyak
darpada biasanya, kurangnya nafsu makan, berat badan turun, dan muntah.
Pengobatan dapat dilakukan dengan diet dan pemberian obat-obatan inhibitor ACE
yang berfungsi dalam penyaringan ginjal.
Sedangkan pada penyakit jantung menyebabkan tergangganggunya kemampuan
jantung untuk memompa darah karena adanya penebalan pada dinding jantung. Gejalanya berupa kucing
tidur lebih lama dari biasanya, kurangnya nafsu makan, bernapas dengan mulut
terbuka dan napas pendek-pendek. Beda halnya dengan penyakit yang mengarah ke
kebutaan dikarenakan penipisan pada
retina. Anda dapat mengenali gejalanya dengan melihat perilaku kucing yang
tidak biasa, seperti menabrak benda atau sesuatu yang biasa berada di tempatnya
dan hilangnya garis pupil pada mata yang biasanya akan bersinar saat keadaan
gelap.
Kucing persia memang terlihat lucu dan sangat menggemaskan untuk dijadikan sebagai hewan
peliharan anda di rumah, namun anda juga harus rajin merawatnya. Menyisir bulu,
menjaga kebersihan, dan mengamati gejala penyakit yang ada adalah beberapa hal
yang dapat anda lakukan untuk menjaga kesehatan kucing Persia agar hewan
peliharaan kesayangan anda selalu tampak lucu dan menggemaskan.
0 Komentar