Tentang Penyakit Zika

09.59


Penyakit zika kini semakin meluas penyebarannya. Virus ini dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti yang biasanya menyebabkan penyakit demam berdarah. Virus zika awalnya ditemukan di Uganda pada demam yang diderita seekor kera asli dari negara tersebut. Kemudian menjangkiti manusia dan pernah terjadi penyebaran virus zika secara meluas di sejumlah populasi di Afrika pada tahun 1954. Kemudian ditemukan beberapa orang dari luar Afrika yang juga terserang virus ini, namun jumlahnya sangat kecil. Untuk kawasan Asia sendiri masih terbilang aman. Di awal tahun 2016 ini virus zika kembali menyebar dan meluas di negara-negara bagian Amerika Utara dan Amerika Latin. Sehingga WHO menyatakan global emergency terhadap penyakit ini terkait banyaknya bayi yang menderita microsefali dan sindrom Guillain Barre. Penyakit ini sangat berbahaya apa bila menjangkiti ibu hamil. Virus dapat dengan mudah menjangkiti janin dan menyerang otot dan sistem syaraf, termasuk sistem syaraf otak janin yang sedang mengalami pertumbuhan. Sehingga terjadilah kecacatan lahir pada bayi dimana bagian kepalanya mengalami keterlambatan pertumbuhan atau disebut microsefali.

Gejala yang ditimbulkan dari penyakit zika ini sebenarnya tidak jauh berbeda dari gejala demam berdarah seperti demam tinggi yang kemudian menurun dan akan naik lagi, sendi dan tulang terasa linu, terasa mual, perut tidak nyaman, pusing hingga badan terasa lemas. Dari kesamaan gejala awal ini, seringkali terjadi kesalahan diaknosa dengan mengira bahwa penyakit itu adalah penyakit demam berdarah. Sebenarnya orang yang terjangkit virus zika ini memiliki ciri-ciri khusus yang dapat dilihat dengan mudah, yaitu

1.     Demam memang naik turun seperti saat terserang demam berdarah, namun tidak terlalu tinggi. Batas demam tertinggi biasanya hanya 38 derajat celsius.

2.     Gejala yang paling mudah dilihat adalah mata yang memerah. Biasanya penderita akan merasa seperti terjadi infeksi mata seperti konjungtifitas. Biasanya ruam merah muncul dari dalam kelopak mata sehingga warna merahnya lebih kuat.

3.     Keluhan nyeri pada otot dan persendian. Keluhan ini dapat memicu lebam atau bengkak pada persendian atau otot seperti saat keseleo atau berbenturan dengan benda keras.

4.     Ruam pada kulit. Ruam-ruam ini biasanya terasa gatal dan membuat penderita tidak merasa nyaman.

Sebenarnya virus zika ini tidak termasuk pada virus yang berbahaya, karena sejauh ini belum ada penderita yang meninggal akibat terjangkit zika. Virus yang menjangkiti orang dewasa biasanya akan sembuh pada hitungan hari. Masa inkubasinya memerlukan waktu sekitar 3 hari dan tidak perlu penanganan medis yang serius. Penyakit ini justru lebih berbahaya untuk janin. Ibu hamil yang terjangkit virus zika mungkin dapat sembuh dengan sendirinya dalam hitungan hari. Namun penularannya pada janin akan lebih mudah dan membahayakan pertumbuhan otak si kecil. Baru-baru ini disebutkan beberapa hal yang dapat menularkan virus zika pada orang lain, yaitu,

1.     Beberapa cara penularan virus ini disebutkan dapat terjadi saat berhubungan seks. Sebenarnya pembuktian dari pernyataan tersebut masih sangat minim. Hanya ada satu bukti dimana ada seseorang yang terjangkit zika ternyata istrinya juga ikut terkena virus tersebut. Beberapa orang beranggapan karena suami istri ini berada dalam satu lingkungan, mungkin saja mereka terjangkit zika dari nyamuk yang sama.

2.     Virus ini juga ditengarai dapat menular melalui transfusi darah. Beberapa negara kini melarang masuknya donor darah dari beberapa negara yang terjangkit virus zika. Warga negara yang baru pulang dari negara yang terjangkit penyakit zika juga dilarang melakukan aktifitas donor darah.


Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar


Arsip Blog