Penyakit zika kini semakin meluas penyebarannya. Virus ini
dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti yang biasanya menyebabkan penyakit demam
berdarah. Virus zika awalnya ditemukan di Uganda pada demam yang diderita
seekor kera asli dari negara tersebut. Kemudian menjangkiti manusia dan pernah
terjadi penyebaran virus zika secara meluas di sejumlah populasi di Afrika pada
tahun 1954. Kemudian ditemukan beberapa orang dari luar Afrika yang juga
terserang virus ini, namun jumlahnya sangat kecil. Untuk kawasan Asia sendiri
masih terbilang aman. Di awal tahun 2016 ini virus zika kembali menyebar dan
meluas di negara-negara bagian Amerika Utara dan Amerika Latin. Sehingga WHO
menyatakan global emergency terhadap penyakit ini terkait banyaknya bayi yang
menderita microsefali dan sindrom Guillain Barre. Penyakit ini sangat berbahaya
apa bila menjangkiti ibu hamil. Virus dapat dengan mudah menjangkiti janin dan
menyerang otot dan sistem syaraf, termasuk sistem syaraf otak janin yang sedang
mengalami pertumbuhan. Sehingga terjadilah kecacatan lahir pada bayi dimana
bagian kepalanya mengalami keterlambatan pertumbuhan atau disebut microsefali.
Gejala yang ditimbulkan dari penyakit zika ini sebenarnya tidak jauh berbeda
dari gejala demam berdarah seperti demam tinggi yang kemudian menurun dan akan
naik lagi, sendi dan tulang terasa linu, terasa mual, perut tidak nyaman,
pusing hingga badan terasa lemas. Dari kesamaan gejala awal ini, seringkali
terjadi kesalahan diaknosa dengan mengira bahwa penyakit itu adalah penyakit
demam berdarah. Sebenarnya orang yang terjangkit virus zika ini memiliki
ciri-ciri khusus yang dapat dilihat dengan mudah, yaitu
1.
Demam memang naik turun seperti
saat terserang demam berdarah, namun tidak terlalu tinggi. Batas demam
tertinggi biasanya hanya 38 derajat celsius.
2.
Gejala yang paling mudah dilihat
adalah mata yang memerah. Biasanya penderita akan merasa seperti terjadi
infeksi mata seperti konjungtifitas. Biasanya ruam merah muncul dari dalam
kelopak mata sehingga warna merahnya lebih kuat.
3.
Keluhan nyeri pada otot dan persendian.
Keluhan ini dapat memicu lebam atau bengkak pada persendian atau otot seperti
saat keseleo atau berbenturan dengan benda keras.
4.
Ruam pada kulit. Ruam-ruam ini
biasanya terasa gatal dan membuat penderita tidak merasa nyaman.
Sebenarnya virus zika ini tidak termasuk pada
virus yang berbahaya, karena sejauh ini belum ada penderita yang meninggal
akibat terjangkit zika. Virus yang menjangkiti orang dewasa biasanya akan
sembuh pada hitungan hari. Masa inkubasinya memerlukan waktu sekitar 3 hari dan
tidak perlu penanganan medis yang serius. Penyakit ini justru lebih berbahaya
untuk janin. Ibu hamil yang terjangkit virus zika mungkin dapat sembuh dengan
sendirinya dalam hitungan hari. Namun penularannya pada janin akan lebih mudah
dan membahayakan pertumbuhan otak si kecil. Baru-baru ini disebutkan beberapa
hal yang dapat menularkan virus zika pada orang lain, yaitu,
1.
Beberapa cara penularan virus ini
disebutkan dapat terjadi saat berhubungan seks. Sebenarnya pembuktian dari
pernyataan tersebut masih sangat minim. Hanya ada satu bukti dimana ada
seseorang yang terjangkit zika ternyata istrinya juga ikut terkena virus
tersebut. Beberapa orang beranggapan karena suami istri ini berada dalam satu
lingkungan, mungkin saja mereka terjangkit zika dari nyamuk yang sama.
2.
Virus ini juga ditengarai dapat
menular melalui transfusi darah. Beberapa negara kini melarang masuknya donor
darah dari beberapa negara yang terjangkit virus zika. Warga negara yang baru
pulang dari negara yang terjangkit penyakit zika
juga dilarang melakukan aktifitas donor darah.
0 Komentar