Urban Farming
sebutan untuk berkebun
di area perkotaan, menjadikan rumah tetap
hijau ataupun bisa bercocok tanam di rumah gedung itu bukan suatu masalah lagi.
Ingin memanen sayuran sendiri bagi masyarakat kota bukan suatu hal yang nenjadi
masalah untuk saat ini. Rumah di daerah perkotaan yang minim lahan, tidak
memungkiri untuk bisa membuat tempat menjadi lebih hijau. Lingkungan kota
identik dengan rumah tanpa lahan, semua rata dengan jalan berpaving atau
beraspal. Bercocok tanam bagi vegetarian menjadi hal yang wajib, tanaman simple
yang banyak bisa ditanam sangat beragam. Dari tanaman sayuran, contohnya cabai,
tomat, sawi, pare, dan sebagainya. Bahkan untuk sejenis tanaman yang sebagai
tanaman campuran untuk masakan atau minuman bahkan tanaman untuk pembuat cita
rasa makanan menjadi berbeda seperti peppermint, jeruk nipis dan sebagainya.
Melakukan kegiatan berkebun di area perkotaan sudah seperti penyalur hobi dan sebagai suatu yang sifatnya
refreshing, selain itu bisa memberikan manfaat untuk lingkungan dan kebutuhan.
Selain tanaman sayuran bisa juga menanam buah-buahan, lalapan dan juga tanaman
obat-obatan.
Masa tumbuh hingga
panen untuk tanaman sayuran relative singkat, hanya kisaran 21 hari atau 3
pekan. Sayuran yang paling cepat dipanen adalah kangkung, bayam, sedikit lama
seperti selada, pakcoy, sawi. Untuk rentang waktu yang lebih dari satu bulan
jenisnya bisa seperti buah-buahan contohnya tomat. Di kota-kota besar mulai
banyak komunitas berkebun, selain menjadikan lebih produktif. Langkah berkebun
juga termasuk cara agar bisa membuat orang mengkonsumsi panganan untuk tanaman
yang dikonsumsi selalu segar, selain itu bisa digunakan sebagai sumber
pendapatan. Di Jepang 85% penduduk Tokyo yang notabenenya sebagai kota besar,
mereka memiliki lahan untuk bercocok tanam. Sedangkan di AS melakukan bercocok
tanam di atas gedung New York City.
Sehingga tidak mengherankan bila
banyak fenomena panen raya di atas gedung dengan luas area 43.000 meter
persegi. Berikut beberapa cara untuk berkebun di
area perkotaan
- Menentukan
jenis kebun
-
Berkebun tidak perlu
tanah yang sangat luas, bisa menggunakan tempat yang paling kecil yaitu wadah
bekas seperti wadah botol plastik yang tidak terpakai, plastik minyak goreng
yang tebal sebagai tempat menanam, begitu juga sepatu boots yang sudah rusak.
Jadi tempat berkebun bisa dilakukan di tempat sempit sekalipun.
-
Gunakan tanah gembur
yang bisa dicari disekitar rumah, tekstur tanah bisa mempengaruhi hasil panen.
Karena sebenarnya tanah menjadi kunci untuk mendapatkan hasil panen yang
optimal.
- Memilih
bibit tanaman dan variasi tanaman
Banyak
jenis tanaman yang bisa ditanam di pot atau lahan sempit, bisa berupa sayuran,,
buah-buahan ataupun tanaman obat. Misalnya untuk sayuran memilih durasi
panennya tidak lama. Rata-rata yang kurang dari satu bulan seperti kangkung,
bayam dan seterusnya Pilih tanaman yang cepat tumbuh seperti selada. Namun juga
pilih tanaman yang lama tumbuhnya seprti cabai, butuh tiga sampai empat bulan
untuk menanamnya.
- Melakukan perawatan
-
Tanaman dirawat
sesuai jenis tanamannya, ada tanaman yang sangat membutuhkan sinar matahari
seperti selada merah. Jadi perlu ditempatkan pada tempat yang banyak terkena
sinar matahari.
-
Pemeliharaan tanaman
dari hama bisa menggunakan pestisida nabati untuk kutu atau semut. Sedangkan
tikus, bisa diantisipasi dengan mengganti pot yang tinggi, sehingga tidak bisa
dijangkau oleh tikus dan sejenisnya. Untuk belalang yang mengusik tanaman, bisa
ditangkap manual kemudian dijadikan makanan
unggas.
-
Gunakan pupuk
organic seperti pupuk kandang, atau membuat kompos dari tanaman-tanaman yang
sudah membusuk. Menggunakan pupuk organik bisa membuat tanah lebih sehat.
-
Agar hasil berkebun
di area kota tetap optimal, maka
lakukan perawatan rutin seperti menyirami tanaman sehari 2 kali.
0 Komentar